Kampung damai

Petuah Bijak Kyai "KAMPUNG DAMAI" K.H Hasan Abdullah Sahal :
#. Tidak ada pekerjaan di dunia ini yang tidak ada hubungannya dengan akhirat. Menangis ada hubungannya dengan akhirat, tertawa, menyanyi, dan semuanya ada tanggungjawabny
a di akhirat. Akan ditanya menangismu untuk apa? Tertawamu sebabnya apa? Menyanyimu landasannya apa? Al insaanu hayawanun mas'ul. Hanya debu yang tidak dimintai pertanggunjawaban di akhirat. Tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Semuanya berkewajiban sama. Sebab manusia sudah menyatakan mampu untuk menjaga amanah menjadi khalifah di muka bumi ini. Maka tidak ada dikotomi pekerjaan dunia dan akhirat. Waspada! Disinilah syetan dan iblis akan memulai langkah pertamanya!
#.. Anak2ku Ingatlah , Kita sudah bersedia untuk Hidup maka kitapun punya HUTANG yaitu sanggup untuk mati . Jangan lupakan tujuan hidupmu untuk apa. ketika hewan2 ditanya “ Hai Kadal , hai wedus , hai kodok , hai sapi ,,, “ untuk apa kalian Hidup . Merekapun akan menjawab “ Illa liya’buduun “ ,, subhanallah ,, subhanallah !!!
#. Kita semua juga dipinjami kekayaan, kepintaran, keterampilan, kesehatan dari Allah. Suatu saat nanti akan dicabut oleh Sang Pemilik Segalanya. Maka, jangan mengatakan “saya adalah”, tapi katakan “saya hanyalah”. Yang mendirikan Kerajaan Majapahit bukan Raden Wijaya, bukan Hayam Wuruk, bukan Gajah Mada, tapi yang mendirikan Kerajaan Majapahit adalah tukang batu, tukang kayu. Kehidupan ini penuh dengan kebersamaan. Mereka yang egois akan terpental, akan terbuang, akan tersingkirkan oleh kebersamaan. Kalian adalah anak-anak yang kuat, apalagi jika kalian bersatu, melangkah bersama. Kalian akan menjadi generasi yang kuat.
#. Anak-anakku, berhati-hatilah dalam membaca informasi. Informasi yang beredar diluar belum tentu benar. Informasi yang ada belum tentu yang benar. Perbanyak pengetahuan, perluas wawasan, baru kemudian kalian bisa bebas dalam fikiran. Katakan iya dengan tegas, tanpa keraguan, di saat kalian harus berkata iya. Dan katakan tidak, dengan tegas, tanpa sedikitpun bimbang, di saat kalian harus berkata tidak.
#. Perluas ma’na “Syukur” dan renungkan indahnya mengaruingi samudra hidup dengan sabar, di dalam dan diluar pondok.
#. Janganlah terbelalak dengan “Kemajuan Palsu” zaman yang selalu berputar beriringan dengan berputarnya nasib manusia dan kemanusiaan.
#. Picik, sempit, kerdil dan sebagainya dilontarkan kepada santri, ternyata predikat itu menempel pada pelontarnya, tapi tak sadar.
#. Tidak gampang menjadi wanita-wanita ideal menurut pria seperti menjadi pria ideal menurut wanita. Tapi syariat Islam yang benar pasti ideal untuk dianut, hanya umatNya yang berusaha dan bertanggungjawab. Percayalah!
#. Perkokoh, perteguh, perkuat tauhid dengan banyak membuka mata, telinga untuk menguatkan diri menghadapi pujian atau cacian orang yang lemah dan rendah tauhidnya.
#. Medan kehidupan “Da’wah” dan da’wah kehidupan semakin luas, jangan memojokkan diri atau terpojok. Majulah dan teruslah melangkah!

Komentar

Postingan Populer